Semua orang tentu ingin memiliki
sahabat yang sejati dan sahabat yang bisa menerima kita apa adanya di saat
susah dan senang.Teman,belum tentu jadi sahabat bagi kita apalagi musuh karena
memang sifat ataupun perilaku serta kebiasaaan tiap orang berbeda.Jadi,itu
semua tergantung dengan cara kita menghadapi teman dan memperlakukan dia
bagaimana agar menjadi sahabat bagi kita dan sebaliknya.
Untuk menjadi sahabat yang baik,ada beberapa tips bagi teman-teman yaitu:
- Sebelum kita kenal sama sahabat kita,tentu ada
tahap-tahap yang diperlukan.Seperti pengenalan sifat,karakter dan juga
kebiasaan yang dia lakukan.Misalnya,tipe sahabat kita suka belajar,suka
menyanyi kita harus tau juga apa hobinya agar kita bisa mengenal lebih
dalam lagi.
- Setelah kita sudah mengetahui kebiasaannya,perlu kita
ketahui kelebihan maupun kekurangannya.Tetapi,hal ini jangan dijadikan
bahan cemburuan atau ledekan.Cukup untuk mengetahui dan mendukung dia
kapan dia menceritakan tentang kekurangannya dan memberi semangat jika dia
mempunyai kelebihan yang bagus dan bahkan jangan iri akan kelebihannya.
- Sahabat lebih berharga dari pacar.Yakin?Saya
yakin.Mengapa?Karena pacar belum tentu jadi sahabat yang baik bagi
kita.Tetapi,sahabat bisa menjadi lebih dari sekedar pacar di sini.Maksud
saya,dalam arti lebih memberikan kenyaman yang lebih berharga.Di samping
itu,seorang sahabat yang baik akan menegur salah satunya jika sahabatnya
melakukan kesalahan.Kata-kata sederhananya seorang sahabat yang baik tidak
munafik dan tidak suka berkhianat.
- Selalu memberikan motivasi dan dukungan bagi
sahabat.Mendengarkan permasalahan yang diungkapkan oleh sahabat juga salah
satu bentuk ekspresi bahwa kita bersedia mendengar keluhan dan masalah
dia.Membuat dia dalam zona aman ketika berada di samping kita.
- Kalau sahabat kita punya pacar,setidaknya kita berikan
waktu dan jarak bagi dia.Jangan selalu bersama kemana aja.Itu juga
merupakan salah satu bentuk kasih sayang kita kepada sahabat untuk
melakukan sesuatu yang dia senangi tanpa membuat kita juga merasa
ditinggalkan.
- Kemudian,untuk menjadi sahabat yang baik,milikilah rasa
saling percaya antara satu sama yang lain.Karena tanpa
kepercayaan,hubungan persahabatan akan berhenti begitu saja.Jadi,harus
saling memiliki kepercayaan.
Apa yang membuat kita bisa menyukai orang yang baru dikenal dengan cepat?
Tentu bukan sekadar karena mengetahui bahwa ia punya jabatan penting, atau
karena penampilannya yang menarik.
Kita akan mudah menyukai orang yang ramah dan hangat, dan menyambut kita
dengan penuh perhatian.
Jadi, ketika Anda ingin memberi kesan yang baik, tirulah kebiasaan-kebiasaan
orang yang mudah disukai orang lain. Inilah kebiasaan positif yang membuat Anda
terkesan jadi sahabat yang menyenangkan bagi banyak orang:
Tidak berlagak seperti orang penting
Mungkin Anda selalu diajarkan untuk menjabat tangan orang lain dengan
tekanan kuat, berdiri dengan tegak, atau melangkah maju sambil tersenyum ketika
menyambut seseorang yang baru dikenal.
Tetapi, jangan sampai bahasa tubuh Anda berlebihan dan menunjukkan bahwa
Anda lah orang penting dalam pertemuan tersebut.
Ketika Anda bertemu seseorang, bersikaplah rileks, melangkah maju,
condongkan kepala ke arah mereka sambil tersenyum, dan tunjukkan bahwa Anda lah
yang merasa terhormat karena berkenalan dengannya.
Jangan lupa menjabat kembali tangannya ketika Anda berpisah, dan katakan
bahwa Anda senang bisa bertemu dengannya. Kalau Anda menunjukkan rasa senang
yang tulus karena bisa menemuinya, orang tersebut akan segera menyukai Anda.
Menunjukkan kekuatan sentuhan
Sentuhan fisik, tentunya secara nonseksual, bisa memberi makna yang kuat.
Sentuhan bisa memengaruhi perilaku, memicu kepatuhan orang lain pada Anda, dan
membuat Anda terlihat lebih ramah.
Ketika Anda bersalaman dengan orang yang baru Anda kenal, jabat tangannya
sementara tangan kiri Anda menepuk lengan atas atau pundaknya dengan cara yang
kasual. Atau, ketika Anda sedang berjalan bergegas di belakang orang dan ingin
mendahuluinya, sentuh ringan pundaknya.
Sentuhan Anda akan menurunkan jarak yang Anda rasakan antara Anda dan orang
tersebut, dan itulah kunci dalam menyukai dan disukai orang lain.
Keinginan mengenal Anda lebih jauh
Ada perbedaan antara orang yang mau tahu urusan orang lain, dan yang ingin
mengenal orang tersebut lebih jauh. Orang yang disukai orang lain adalah tipe
yang kedua. Mereka selalu menganggap bahwa setiap orang punya keunikan, dan
itulah yang ingin diketahuinya.
Cobalah untuk bersikap terbuka pada orang yang baru Anda kenal.
Berikan pertanyaan-pertanyaan standar, lalu biarkan ia menjawab dengan
memberi penjelasan yang lebih dalam. Ketika Anda mengetahui sesuatu tentang
orang ini, tanyalah bagaimana ia melakukannya, mengapa ia melakukannya, apa
yang disukainya tentang hal itu, atau di mana ia memelajarinya.
Kadang-kadang, kebaikan atau prestasi seseorang tidak pernah terungkap
karena orang tersebut tidak punya kesempatan untuk menunjukkannya. Atau, tidak
ada orang yang bertanya. Pertanyaan Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai
dirinya. Dan ketika Anda membantu orang lain merasa hebat dengan dirinya,
mereka akan menyukai Anda.
Mereka mengatakan sesuatu dengan tulus
Meskipun Anda merasa sebagai orang yang hebat, pasti ada orang lain yang
lebih hebat daripada Anda. Maka, berikan pujian untuk orang ini, tunjukkan
bahwa Anda terkesan dengan kemampuannya, dan akui kelemahan atau kegagalan
Anda. Tentu saja, Anda tidak perlu membongkar semua rahasia Anda.
Ketika seorang teman mengatakan, "Kami baru membeli rumah yang lebih
besar", katakan, "Wah, hebat. Aku jadi iri, nih. Kami sebenarnya
sudah ingin melakukannya sejak beberapa tahun lalu, tapi uangnya belum ada.
Bagaimana sih, kamu melakukannya?"
Tak usah takut menunjukkan sisi diri Anda yang lemah. Sesaat, orang mungkin
akan terkesan oleh sikap Anda yang dibuat-buat. Namun, orang tentu lebih
menyukai sikap yang tulus. Jadilah diri Anda apa adanya, karena tak ada orang
yang suka dengan sikap yang penuh kepura-puraan.
Mereka melakukan sesuatu tanpa pamrih
Anda mungkin mengenal seseorang yang tidak begitu dekat, dan Anda kurang
menyukainya karena gayanya yang kerap meremehkan orang lain. Sehari-hari, ia
tak pernah melirik Anda. Baru ketika ada maunya, ia menegur Anda dengan gaya
seolah-olah Anda sudah dikenalnya selama 100 tahun.
Tentu Anda akan berpikir, hm... kita lihat saja, setelah ini apakah ia akan
bersikap ramah pada Anda. Jika tidak, Anda tidak akan meladeninya lagi.
Orang tulus dalam membantu biasanya tak akan memikirkan apa yang akan
didapatnya dari orang yang sudah dibantunya. Sebab, ia membantu karena memang
bisa membantu, bukan karena mengharapkan imbalan atau perubahan sikap dari
orang yang dibantu. Biarkan saja jika orang ini akan kembali berpura-pura tidak
mengenal Anda. Anda melakukannya karena Anda mau, dan mampu kan?